DONYMAHARDHIKA Mengapa harus cinta dengan tarian tradisional? Indonesia memiliki beragam seni dan budaya warisan leluhur dari berbagai daerah. Perlu adanya pembinaan dan pengembangan kreativitas seni kepada generasi muda yang merupakan salah satu cara untuk memperkokoh jati diri bangsa ditengah derasnya pengaruh budaya luar negeri yang malah lebih menjadi trending. Salah satu contoh adalah dengan melestarikan tarian tradisional agar tetap menjadi warisan budaya tanah air yang tetap dicintai oleh warga negara.
Tarian tradisional mulai banyak ditinggalkan kaum muda karena tidak berjalannya sistem regenerasi. Di tengah kemajuan globalisasi terutama teknologi seharusnya sebagai kita warga negara bisa memanfaatkannya dengan baik dan tepat sehingga pesona dan potensi tarian tradisional dari berbagai daerah ini tetap menjadi warisan budaya tanah air. Sebagai kaum muda kita lebih bisa mencintai kesenian seperti tarian tradisional sebagai wujud cinta terhadap tanah air. Kita dapat memulainya dari perorangan, selanjutnya menyebar ke masyarakat.
Jumlah Pulau di Indonesia (termasuk pulau besar dan pulau kecil) yang tertera pada Undang-Undang nomer 6 Tahun 1996 tentang Perairan Indonesia adalah 17.508 pulau1. Dengan banyak pulau tersebut maka akan semakin banyak keragaman budaya tari yang dimiliki tiap pulau tersebar dari Sabang sampai Merauke. Masing-masing tari tradisional yang berasal dari setiap daerah di Indonesia memiliki ciri khas tersendiri. Tidak hanya sebagai kekayaan bangsa, tari tradisional juga mengandung banyak filosofi, baik dari pakaian yang digunakan hingga gerakan tari yang ditampilkan.
Perkembangan teknologi dan arus pertukaran budaya antar bangsa sedikit banyak telah memengaruhi cara pandang generasi muda saat ini. Tak jarang mereka kini lebih mengenal jenis tarian modern dari pada tari tradisional. Hal ini sangat disayangkan karena salah satu faktor untuk menjaga jati diri bangsa adalah dengan melestarikan kesenian dan budaya tiap daerah di Indonesia.
Kapan tarian tradisional mulai dikenalkan? Pengenalan tarian tradisional bisa dilakukan juga sejak dini. Sistem pendidikan paling awal adalah keluarga. Pengenalan ragam tari tradisional bisa dimulai dari memberikan visualisasi dari televisi kepada anak sedini mungkin, memberikan les menari tradisional sejak dini, mengenalkan mereka dengan komunitas yang ada, dan menggabungkan serta mengemas informasi yang ada dengan cara yang lebih kekinian misalnya dengan media sosial (misalnya Tik Tok atau Instagram) yang lebih mengakomodasi gerakan.
Sekolah sebagai media pembelajaran berikutnya hendaknya juga memasukkan menu tarian tradisional dalam program ekstrakurikuler mereka dan dipadupadaankan dengan musik dan gerak yang kekinian untuk menarik perhatian mereka. Musik dan gerak yang seragam dan dilakukan banyak orang akan cenderung menarik perhatian anak. Jika mereka dikenalkan sejak dini maka ketika menginjak remaja paling tidak mereka memiliki wawasan, ketrampilan, dan kemampuan untuk menirukan salah satu tari tradisional Indonesia.
Mahasiswa sebagai pemuda masa depan bangsa seharusnya lebih memiliki peran dalam menggerakkan dan mencintai tarian tradisional Indonesia. Wadah yang ada dalam universitas dalam mengembankan bakat daan minat mahasiswa antara lain adalah Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Tari. UKM Tari merupakan suatu wadah seni yang bertujuan untuk melestarikan seni budaya serta menghimpun dan menyalurkan minat dan bakat dari mahasiswa dalam bidang seni sehingga nantinya dapat bermanfaat sebagai pengabdian dalam masyarakat. Mahasiswa diharapkan dapat menjadi motor penggerak, pemberi gagasan mengenai bagaimana melestrikan dan menanamkan rasa suka terhadap tari tradisional.
Seharusnya mahasiswa bisa lebih aktif lagi dalam mengajak masyarakat atau pun mahasiswa yang lain untuk membuat ide gerakan ataupun acara atau kegiatan yang melibatkan tari tradisional dalam pembukaannya atau pun sebagai ajang kompetisi yang bisa dilakukan secara rutin atau bahkan mempunyai kalender seni tersendiri untuk mengadakan kegiatan keliatan yang berkaitan dengan seni tradisional.
Dengan melakukan tarian tradisional, otomatis seni budaya tempat dimana tarian tersebut berasal akan lebih terangkat. Latar belakang dari adanya sebuah tarian tersebut dilakukan akan lebih diketahui oleh para pelakunya. Sebuah riset pasti akan dilakukan agar melakukan gerakan tari tradisional yang sama dengan yang dilakukan daerah asli dimana tarian tersebut muncul. Karena terdapat filosofi dalam setiap gerakan tersebut begitu pula dengan pakaian yang dikenakan sebagai wujud visualisasi dari maksud dilakukannya tarian tersebut agar maksud dari dilakukan tarian tersebut bisa disampaikan dan diserap oleh penikmatnya
Jika melakukan sesuatu dengan pemahaman yang lebih mendalam atas sebuah karya seni yang berupa tarian tradisional maka diharapkan rasa cinta terhadap bangsa akan otomatis tumbuh. Jika rasa cinta akan bangsa Indonesia semakin terpupuk, maka kepribadian bangsa akan terjada dan dapat diwariskan kepada generasi selanjutnya.
Penerapan cinta dengan tarian tradisional sebagai upaya pembinaan dan penyebaran minat, diharapkan dapat memiliki banyak program-program unggulan yang nantinya dapat menjadi pembelajaran skill dan edukatif bagi anak usia dini maupun mahasiswa selain pengetahuan inti yang didapatkan dari sekolah atau perkuliahan. Program tersebut meliputi lomba-lomba, pelatihan dan pembinaan, dan masih banyak yang lainnya. Bisa juga dengan sering melakukan kegiatan yang melibatkan banyak orang untuk melakukan pertunjukan tarian tradisional, atau mungkin melakukan pemecahan rekor dengan melakukan tari tradisional yang dilakukan oleh ribuan orang dan melibatkan beberapa universitas, seperti yang baru baru ini dilakukan dalam pembukaan Asian Games ada pertunjukan Tari Saman dari Aceh yang melibatkan ratusan siswa dari ratusan sekolah.
Dengan menampilkan tari tradisional (misalnya tari saman dari Aceh atau tari remo dari Jawa Timur) di media sosial maka akan membuat kesenian daerah terutama tari tradisioanl bisa populer dan dapat menarik minat kaum muda. Semakin banyak yang mengetahui, memahami, dan memelihara tari tradisional diharapkan dapat memupuk rasa cinta tanah air yang pada akhirnya semakin memperkokoh kepribadian bangsa Indonesia di mata dunia.
*1 https://kkp.go.id/djprl/p4k/page/4270-jumlah-pulau, diakses pada 9 Desember 2021 pukul 20.00